Aspek Aspek yang Diterapkan Pemerintah untuk Mendorong Pembangunan Berkelanjutan

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberadaan infrastruktur. Kendati demikian, pembangunan infrastruktur yang memadai tetap perlu dilakukan dengan memperhatikan lingkungan sekitar demi kebaikan manusia. Itulah kenapa konsep pembangunan berkelanjutan kemudian diinisiasikan. Mendorong konsep tersebut, pemerintah menerapkan aspek seperti berikut.

Aspek Pendorong Pembangunan yang Berkelanjutan

1. Quality Infrastructure Investment

Quality infrastructure investment atau QII diterapkan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Penerapannya meliputi pengoptimalan dampak positif infrastruktur dalam mencapai pengembangan dan pertumbuhan berkelanjutan. Prinsip ini juga sekaligus memperhatikan ketahanan bangunan terhadap bencana alam maupun risiko lainnya.

Serta mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dan sosial dalam investasi infrastruktur, meningkatkan efisiensi ekonomi dan perspektif life cycle cost, hingga memperkuat tata kelola infrastruktur yang baik. Dengan begitu diharapkan bahwa pembangunan infrastruktur yang memadai dapat dilakukan dengan cepat, namun tetap berkelanjutan.

2. Circular Economy Infrastructure

Circular economy infrastructure menjadi aspek yang mendorong pembangunan berkelanjutan. Aspek ini disebut pula sebagai sirkularitas, yaitu sistem ekonomi dengan tujuan mengurangi limbah dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Sehingga nantinya bisa meminimalisir jumlah bahan baru yang digunakan dalam pembangunan.

Alhasil jumlah bahan baku lama yang telah didaur ulang pun bisa dimaksimalkan penggunaannya. Penerapan circular economy infrastructure ini pada prinsipnya mempunyai 6 prinsip, yang dikenal sebagai 6R. Adapun yang termasuk ke dalam prinsip 6R tersebut yaitu recycle, reuse, reduce, repair, refuse, dan rethink.

Infrastruktur nantinya akan mempunyai dua peran signifikan melalui penerapan prinsip 6R pada aspek sirkularitas. Peran yang pertama yaitu penyediaan infrastruktur untuk sirkularitas, yakni dengan menyediakan berbagai sarana yang mendukung pelaksanaan aktivitas 6R. Kemudian peran kedua yaitu meningkatkan penerapan sirkularitas dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal, dan minim limbah.

3. Green Infrastructure

Aspek berikutnya yaitu green infrastructure atau infrastruktur hijau. Ini adalah konsep penataan ruang dengan mengaplikasikan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Untuk menciptakan hal tersebut, maka pembangunan dilakukan dengan beberapa tahap. Yang mana dimulai dari tahap perancangan, kemudian pembangunan, diteruskan pengoperasian, hingga pemeliharaan.

Tahap tahap tersebut didesain dengan memperhatikan beberapa hal, sehingga dapat mengurangi, menghemat, sekaligus melindungi penggunaan SDA. Pembangunan yang memperhatikan aspek infrastruktur hijau menerapkan beberapa prinsip. Meliputi pengurangan tumpukan limbah, pengurangan penggunaan sumber daya, dan penggunaan kembali sumber daya yang telah dipakai sebelumnya.

Bukan hanya itu saja, namun dilakukan pula penggunaan sumber daya hasil daur ulang, mitigasi risiko kesehatan keselamatan perubahan iklim dan cuaca, serta perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui upaya pelestarian. Semua prinsip tersebut diterapkan untuk menciptakan infrastruktur hijau yang mendorong pembangunan berkelanjutan.

Itu dia tiga aspek yang diterapkan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, pemerintah juga menunjuk PT SMI sebagai BUMN yang melakukan pembiayaan terhadap berbagai proyek infrastruktur di bawah naungan Menteri Keuangan. Tentunya dengan memegang prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Penasaran seperti apa ? Anda bisa langsung cek informasinya di situs ptsmi.co.id.